FAJARSULTRA.COM KENDARI – Pemerintah Provinsi melalui Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bekerja ekstra secara bersama melakukan penangan Covid-19.
Khusus Dinas Cipta Karya menangani pembangunan dan pengrehabpan gedung untuk penanganan Covid-19.
Setelah merampungkan Ruang isolasi RSUD Bahteramas sebayak 24 kamar. Kini Dinas yang dinahkodai Pahri Yamsul tersebut tengah menggejot rehab SMA Angkasa dan Satu gedung di RS Jiwa Kendari.
Untuk Gedung Isolasi di Eks SMA Angkasa yang beralamat di Kecamatan Ranomeeto (kompleks Bandara Haluoleo) yang terdiri dari 27 bangunan prongres kerjanya telah mencapai 60 persen.
“Gedung di Eks Angkasa ini dikerjakan dua tahap. Tahap pertama itu yang dikerjakan awal mei itu sudah mencapai 90 persen, sedangkankan tahap kedua dikerjakan mulai minggu lalu sudah mencapai 30 persen, secara akumulasi keduanya itu sudah 60 persen,” kata Pahri Yamsul Selasa (09/06/2020).
Dikatakan dalam menggenjot progres pengerjaan pihaknya menggunakan tehnik padat karya dengan memaksimalkan para tenaga kerja yang ada.
“Kami menggunakan cara yang tidak biasa, pola kerjanya itu padat karya memaksimalkan tenaga kerja yang ada secara bersif, total tenaga kerja itu kurang lebih 350 orang, dan setiap bangunan satu penanggung jawabnya sehingga bisa efektif dan sesuai target waktu penyelesaiannya,” terangnnya.
“Cara seperti ini kami sudah pernah lakukan, contohnya pembangunan Rumah Sakit Jantung, pengalaman kami sewaktu pasca kerusuhan di Ambon itu kita bangun perumahan sebanyak seribu rumah dalam waktu sebulan, nah cara dan strategi itulah yang kami gunakan,” terangnya yang pernah menjadi Pimpro selama 15 tahun.
Dikatakan 17 gedung tersebut terbagi menjadi 130 kamar nantinya berfungsi sebagai rumah singgah bagi orang yang terduga Covid-19.
“Juga ada satu gedung untuk positif Covid-19, selain itu juga diantaranya terdiri dari kantor, mushola, loundry, dapur umum,” bebernya.
Bila tak ada aral, Ketua Perbasasi Sultra ini menargetkan rehab Eks SMA Angkasa rampung akhir bulan ini.
“Semoga tidak terjadi kendala lagi dipenerbangan. Karena ada satu alat namanya Hepafilter itu harus dibeli di Surabaya dan tukangnya juga dari sana. Hepafilter ini dipasang dibangunan untuk pasien yang positif Covid-19,” tandasnya.