FAJARSULTRA.COM KENDARI,-Tenaga Ahli Bangunan Gedung (TABG), pembangunan Rumah Sakit (RS) Jantung dan Pembuluh darah di Provinsi Sulawesi Tenggara telah dilantik pada Selasa 28 mei 2019. Dengan demikian pembahasan tehnis bagunan gedung RS mimpi Gubernur Sultra, Ali Mazi tersebut dimulai.
“Sesuai aturan pemerintah di Undang-undang bangunan gedung, semua bangunan diatas delapan lantai harus ada persetujuan daripada TABG. TABG ini adalah para pakar ahli di bidangnya masing-masing. Misalnya dibagunan kita ini, yang dilatik semalam ada ahli gempa, ahli Arsitektur, ahli sipil,” kata Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang, Sultra, Pahri Yamsul. Rabu (29/05/2019).
Sehingga lanjutnya, desain gambar bagunan RS jantung yang akan dibangun di eks RS Provinsi di Jalan Dr. Sam Ratulangi, Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari tersebut akan segera diteleti oleh para TABG tersebut.
“Mereka semua nanti yg akan mengaprof gambar kita, desian kita sudah ada tapi harus ada persetujuan mereka nah gunanya apabila terjadi apa-apa, misalnya kemiringan beton nanti mereka akan datang disini memberi petunjuk, dan kalau gagal bangun mereka yang akan bertanggung jawab, contohnya waktu kita bagun tower bank Sultra kemarin kita harus sidang sampai 5 kali, dengan tim ahli di Jakarta,” terangnya.
Dirinnya juga telah menyampaikan permintaan agar TABG tersebut bisa intens, sehingga paling banyak empat kali pertemuan sudah bisa dibangun. Sebab, gambar yang akan diteliti juga sebelumnya telah dikonsultasikan dengan para ahli.
“Semalam itu saya minta tolong ke mereka minta waktunya supaya intens, sehingga minimal 4 kali kita pertemuan sudah bisa dibangun. Karna gambar kita juga ini sudah kita konsultasikan dengan para pakar juga, jadi pertemuan kita semalam tinggal sedikit saja yg dikoreksi,” katanya.
Ia berharap bila tak ada aral paling lambat awal juli proses lelang pembangunan sudah terlaksana. Pihaknya juga telah membentuk tim tehnis yang akan memprediksi progres pembangunan hingga bulan Desember. Pembangunan gedunh tersebut akan dilaksanakan selama tiga tahun anggaran.
“tadi malam utu kami sudah membahas sampai pintu masuknya kita sudah hitung dengan kemiringan yang ada di jalan Silondae itu, kalau kita ratakan, dan pintu masuknya akan terjadi kemacetan antara jalan Silondae dengan Saranani kita sudah hitung sampai detail begitu, termasuk dampak apabila kita bangun terus kita tidak pertimbangkan daerah dibelakang Kamboja itu, disitu akan tumbuh kembang kawasan-kawasan tidak terkendali, termaksud kita sudah hitung karna ini merupakan pusat pertumbuhan lalu penjual bisa seenaknya seperti di MTQ. Jadi harapan kita mudah-mudahan pakar-pakar TABG bisa mencari solusinya, sekarang ini kita sudah melangkah ke tahap pertengahan,” tandasnya.
Adapun susunan Tim TABG Pembangunan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Provinsi Sulawesi Tenggara, Pengarah, Dr Pahri Yamsul, M.Si., Ketua Dr. Ir. Arifuddin, MT.(Ahli Arsitektur) Wakil Ketua Prof. Dr. M. Wihardi Tjaronge ST. M.Eng (Ahli Struktur), Anggota Dr. Ir Tri Harianto M.eng (Alhli Geoteknik) Prof Dr. Ir. H. Ansar Suyuti (Ahli Elektrikal) Prof. Dr. dr. Andi Wardihan Sindrang MS., SP.and (ahli ilmu kedokteran) dan dr. H. Zuhuddin Kasim MM dari Pemprov Sultra.