FAJARSULTRA.COM KENDARI,-Tim Evakuasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Kendari bergerak cepat mengevakuasi dua petugas Air Traffic Controller (ATC) Bandar Udara (Bandara) Haluoleo Kendari.
Keduanya petugas tersebut menjadi korban kebakaran yang terjadi dimenara ATC Bandara Haluoleo Kendari. Kamis (27/12/2018). Sekitar pukul 10.30 pagi. Saat sedang bertugas.
Api baru yang bisa dipadamkan sekitar 20 menit kebakaran, membuat aktifitas di tower ATC terhenti. Pihak AirNav Kendari, langsung berkoordinasi dengan Lanud Haluoleo Kendari untuk meminjam radio portable, guna tetap dapat memantau dan mengontrol penerbangan.
Begitulah sebagian deretan kegiatan simulasi kebakaran atau simulasi emergency drill yang dilakukan oleh Air Nav Kendari. Kepala Kantor cabang Air Nav Kendari Rudi Kusria, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para petugas ATC dalam menghadapi bencana. Khususnya didalam ruangan yang begitu sempit.
“Khusus di tower (Menara) bagaimana teman-teman bisa turun dari atas kebawah, kemudian apa yang harus dilakukan oleh teman-teman ketika terjadi bencana. Apakah teman-teman memadamkan api, menghubungi siapa, dan lain sebagainya inilah yang kita lakukan lali ini,” katanya.
Dia berharap apa yang telah didapatkan saat simulasi tersebut dapat dipahami dan diterapkan jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Teman kita Antonius yang menjadi korban di Palu kemarin, telah menunjukan dedikasihnya sebagai petugas ATC. Kami sangat berharap agar tidak ada korban-korban selanjutnya ketiga kerjadi bencana,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Basarnas Kendari, Djunaidi mengatakan selaku pendamping pihaknya memberikan beberapa tehnik latihan dalam menghadapi bencana.
“Pertama Bagaimana menyelamatkan seseorang itu didalam ruangan sempit, entah itu saat kebakaran ataupun bencana lainnya. Yang kedua bagaimana evakuasi dalam gedung, dengan tehnik refling,” katanya.
Ia berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin, dan pihaknya selalu siap untuk mendampingi.
“Himbauan saya untuk Air Nav ini, bagaimana membentuk SOP di tower untuk dapat menyelamatkan diri,” tandasnya.
Terakhir ketua panitia pelaksanaan simulasi tersebut, Ghery Randa Barus, menambahkan bila kegiatan ini dilaksana secara serentak didelapan daerah di Indonesia.
Muhammad Asbar