FAJARSULTRA.COM Muna Barat-Sebagai upaya menjaga toleransi dan kerukunan kehidupan antar umat beragama, khususnya pada kalangan pemuda di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra), Sahabat ASR kabupaten setempat melaksanakan diskusi toleransi pemuda lintas agama.
Kegiatan yang dipusatkan di salah satu kediaman anggota ASR, Daniel Aryolan di Desa Parura Jaya, Kecamatan Tiworo Selatan, Jumat (5/3) malam itu dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan milenial.
Ketua Sahabat ASR Mubar, Risna, mengatakan tujuan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang arti pentingnya menjaga kerukunan umat beragama, menjaga nilai nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kegiatan ini juga sebagai upaya peningkatan tolerasi dan harmonisasi dalam kehidupan beragama. Kita undang perwakilan tokoh agama sebagai pembicara”, ujar Risna.
Sementara itu, salah satu tokoh agama islam yang hadir, Ahmad Yani, mengatakan Indonesia memiliki beragam agama. Selama ini toleransi antar umat beragama terjaga dengan baik di Mubar.
“Semoga ini terus terjaga. Kondusifitas hubungan yang harmonis antar umat beragama di Mubar tentunya sangat menunjang kelancaran pelaksanaan pembangunan demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat”, kata Ahmad Yani.
Salah seorang tokoh Nasrani, Skalis, juga menambahkan, bahwa pemeliharaan toleransi antar umat beragama wujud konkretnya yakni menghormati setiap peribadatan dan perayaan agama.
“Mari kita hormati apabila ada saudara kita yang menjalakan peribadatan dan merayakan hari besar agamanya, dan ini sudah terpelihara dengan baik di Mubar”, katanya.
Skalis berpesan, jelang pemilihan kepala daerah yang diperkirakan serentak tahun 2024 agar masyarakat utamanya kaum milenial tidak mudah terprovokasi dengan isu yang berbau agama atau rasis.
“Kalau sudah dipolitisir akibatnya sangat fatal. Jangan sampai karena perbedaan pandangan politik terjadi benturan. Ini yang harus kita jaga bersama”, pungkasnya.