FAJARSULTRA.COM KENDARI,-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya memerangi Covid-19 atau virus Corona tahun 2019. Salah satu upaya yang dilakukan selain membangun ruang isolasi juga menyiapkan rumah singgah untuk penanganan Covid-19
Sesuai dengan petunjuk Bapak Gubernur dan arahan Bapak Sekprov Sulltra, saat ini Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, tengah melakukan rehabilitasi berat terhadap gedung eks smu angkasa yang telah rusak berat dan karena lama tidak terpakai yang berlokasi di kompleks Lanud Haluoleo serta 1 unit gedung di kompleks RS Jiwa yang juga telah rusak berat utuk di alih fungsikan sebagai ruang isolasi tambahan buat pasien covid-19, sebelum masuk rumah sakit rujukan,” kata Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra, Pahri Yamsul saat meninjau pengrehapan eks SMA Angkasa. Senin(07/05/2020).
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan pengrehapan, Pihaknya berusaha bekerja secara maksimal, sehingga bangunan tersebut bisa rampung dan dipergunakan secepatnya.
“Jadi perkembangan sekarang secara progres gedung sudah 60 persen, seperti yang terlihat sekarang hampir dari nol kita kerjakan tapi kita gunakan strategi dan pengalaman kita sudah pernah kerja seperti begini, saya ingat dulu waktu 98 waktu krisis moneter yang kedua kerusuhan ambon stategi seperti begini, jadi kita pakai pekerja sebanyak mungkin dan satu bangunan satu penanggung jawab. Pekerja kita disini sekitar 300 orang,” katanya.
Dikatakan, untuk gedung Eks Angkasa nantinya akan berfungsi sebagai rumah singgah orang yang diduga terinfeksi virus Corona atau pernah kontak dengan pasien positif Corona, sedangkan bangunan di RS Jiwa akan dipergunakan sebagai tempat perawatan Pasien Dalam Pantauan (PDP) dan Pasien Positif Corona.
“Sekarang posisi kita 10 gedung masih ada 6 gedung target kita awal juni kalau dengan yang 6 gedung itu insyaallah satu bulan semua. Kalaualau rampung semua total 100 kamar ini nanti sebagai rumah singgah sebelum ke rumah sakit rujukan. sedangkan RS jiwa sekitar 12 kamar itu sudah 70 persen disana untuk penanganan pasien Covid-19 karena ada dokternya,” ujar Sekertaris Perbasasi Indonesia ini.
Dibeberkan, sejauh ini tidak ada kendala yang dialami di lapangan. Ia berharap pelaksanaan pengrehapan tersebut bisa sesuai dengan perogres yang ditargetkan.
“Mudah-mudahan kita tidak terkendala lagi proses pengiriman barang. Seperti yang terjadi kemarin, karena sekarang ini penerbangan susah sementara Hepafilter atau penyaringan udara yang dibeli di Jawa , dan yang pasang itu harus ahlinya dari sana juga. Alat ini dipasang diatas pelapon, di eks angkasa itu memang ada satu gedung juga yang disiapkan untuk pasien Covid-19 jadi itu harus pakai Hepafilter,” terangnnya.
“Desain bangunan ini sesuai standar penanganan Covid-19, jadi gambarnya itu sebelum dikerjakan harus disetujui Dinkes dulu,”‘ lanjutnya.
Ditambahkan, kedepan bila wabah Covid-19 telah berakhir, gedung Eks Angkasa ini bisa dipergunakan sebagai Rumah Sakit atau Puskesmas.