Raih Muri, 117.175 Siswa SMA/Sederajat di Sultra Tanam 2,7 Juta Bibit Sayur Serentak

Fajarsultra.com
Ribuan siswa dan guru se-Sulawesi Tenggara (Sultra) serentak menanam 2.738.485 bibit sayur. Momen ini, bagian dari peringatan Hari Guru 2023 sekaligus juga program ketahanan pangan sekolah.

Ajang tersebut, diikuti 13.000 lebih orang guru se-Sultra dan 117.175 orang siswa SMA, SMK, SLB, SMP dan SD se-Sultra. Jumlah ini terdiri dari 17 kabupaten kota yang diikuti secara langsung dan virtual.

Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto mengatakan, selain peringatan Hari Guru, para Guru dan siswa se-Sultra terlibat dalam program ketahanan pangan dengan menanam lebih dari 2,7 juta bibit sayur-sayuran.

“Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, maka siswa dapat belajar dengan bebas dan merdeka,” ucap Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, saat membuka kegiatan di SMKN PP 5 Konawe.

Andap Budhi Revianto menyebutkan, sayur-sayuran meliputi 1.004.269 bibit cabai, 902.788 bibit tomat, 370.000 bibit bawang, dan 461.428 bibit lainnya seperti jagung dan terong yang ditanam pada 1.089.027 wadah polybag.

Penanaman ini dilakukan secara serentak pada 418 sekolah yakni SMA, SMK, SLB, SMP dan SD di Sultra yang melibatkan 13.562 guru dan 117.175 siswa. Total luas lahan sekolah yang digunakan mencapai 719.645 m2.

Hasil program ketahanan pangan di sekolah nantinya akan dinikmati sendiri oleh masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah.

Ternyata, kegiatan penanaman ini mendapat apresiasi dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), hal ini ditandai dengan penganugerahan piagam penghargaan kepada Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto atas rekor “Penggagas Penanaman Bibit Sayur Serentak oleh Peserta Terbanyak”

“Alhamdulillah, secara mengejutkan gagasan yang dibuat ini diapresiasi oleh Muri. Semoga hal baik ini dapat menjadi legacy kita di Bumi Anoa tercinta,” pungkas Andap.

Selanjutnya, Andap menjelaskan penanaman bibit di sekolah akan membantu peningkatan kualitas tanaman. Masyarakat pun memiliki akses yang mudah terhadap ketersediaan pangan tersebut.

“Lahan sekolah harus dapat dimanfaatkan untuk kegiatan positif. Hasil panen akan dinikmati oleh masyarakat, terutama guru dan siswa, yaitu manfaat kesehatan dan juga ekonomis,” jelas Andap.

Kadis Pendidikan Nasional Sulawesi Tenggara Yusmin mengatakan, penanaman serentak ini sebagai bentuk penanganan inflasi dan stunting yang saat ini tengah gencar dilakukan Pemerintah Nasional dan program prioritas presiden.

Dia mengungkapkan, program ini digagas sejak beberapa bulan sebelumnya. Menurut Yusmin, perjuangan awal menggagas lokasi Pertanian di wilayah ini terkendala irigasi dan sumber air. Namun, dengan bantuan banyak pihak termasuk Dinas Pertanian Provinsi, pihaknya bisa membantu pengadaan 3 unit sumur bor.

“Kemudian, pengairan yang ada di Konawe, belum maksimal, kami berharap ada perhatian pemerintah Konawe agar ini bisa terlaksana. Tetapi, Atas kerjasama dengan semua pihak termasuk kabupaten, dinas Pertanian memberikan bantuan penggemburan tanah Tanah, berupa excavator,” ujar Yusmin.

Pj Bupati Konawe Harmin Ramba mengatakan, Pemda Konawe berupaya memberikan penguatan pangan terhadap seluruh stakeholder. Diantaranya, memaksimalkan penanaman pangan di semua lini sehingga bisa menjadi motivasi bagi sejumlah daerah lain di Indonesia.

Pihak Museum Rekor Indonesia, Awan Rahargo mengatakan, momen ini merupakan inspirasi positif bagi daerah lain. Kata dia, upaya ketahanan pangan, harus dibentuk mulai dari tingkat sekolah hingga instansi pemerintah.

“Dengan ini kami mencacatkan penanaman hortikultura serentak se-Sultra 17 kabupaten dan kota dalam rekor Muri,” ujar Awan Rahargo.

In the news
Load More
%d blogger menyukai ini: