Fajarsultra.com Kendari,-
Meskipun data terkini Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan bahwa inflasi di Sultra pada Oktober 2023 telah turun menjadi 3,14%, menurun dari 3,46% di bulan September 2023, serta lebih rendah dari 3,52% di bulan Agustus. Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra terus berupaya untuk menekan inflasi di Bumi Anoa.
Menurut Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto pihaknya telah menyiapkan lima langkah kunci untuk menangani inflasi. Yakni dengan memperbanyak kegiatan pasar murah, mengoptimalkan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), mitigasi stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah masing-masing, memulai gerakan pangan murah, dan memperkuat cadangan pangan pemerintah daerah.
Terkini, Pemprov Sultra telah melakukan serangkaian langkah strategis, termasuk menggelar Gerakan Pasar Murah di dua kota utama, yaitu Kota Kendari dan Kota Baubau.
Kegiatan itu melibatkan distributor pangan dan telah memastikan ketersediaan stok pangan yang cukup baik di wilayah Sulawesi Tenggara, termasuk pangan pokok dan pangan strategis yang dalam kondisi aman dan terjaga.
“Upaya pasar murah di Kota Kendari adalah contoh konkret dari komitmen ini, yang bertujuan menawarkan komoditas pangan seperti beras, minyak goreng, dan gula dengan harga terjangkau kepada masyarakat” kata Andap.
Mantan Kapolda Sultra itu menyebutkan hasil rapat inflasi menunjukkan penurunan angka inflasi di Sultra tahun 2023 menjadi 3,46%, yang merupakan penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan angka inflasi tahun 2022 yang mencapai 7,39%. Hal itu menggambarkan komitmen Pemerintah Provinsi untuk mengatasi inflasi, sejalan dengan upaya pengendalian inflasi nasional.
Dirinya dengan tegas menyatakan bahwa Pemprov Sultra akan terus berupaya memastikan angka inflasi di Sulawesi Tenggara tetap berada dibawah inflasi nasional hingga akhir tahun 2023 dengan menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok.
“Target kita, dibawah inflasi nasional,” Ujarnya.
Ini sejalan dengan arahan dari Presiden Jokowi yang mengingatkan seluruh kepala daerah untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok di daerah masing-masing dan juga untuk tetap waspada terhadap dampak dari fenomena Super El Nino yang dapat mempengaruhi produksi komoditas.
Selain pengendalian inflasi, Presiden Jokowi juga mendorong reformasi birokrasi, penyederhanaan prosedur, dan pelayanan perizinan yang lebih baik untuk investor, karena investasi memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia juga meminta dukungan penuh dari pemerintah daerah terhadap program-program prioritas pemerintah, seperti penurunan kemiskinan ekstrem, pemberantasan stunting, hilirisasi industri, dan program-program lainnya yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara, Agnes Widiastuti, menyampaikan melalui konferensi pers virtual di Ruang Vicon Lantai III BPS Sultra, Rabu 1 November 2023 kemarin. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra menunjukkan bahwa pada bulan Oktober 2023, terjadi deflasi bulanan sebesar -0,07%, yang merupakan perubahan signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi bulanan sebesar 0,36%.
Jika dibandingkan dengan Oktober 2022, angka inflasi bulanan saat itu adalah 0,23%. Dari segi inflasi tahunan, Oktober 2023 mencapai 3,14%, menunjukkan penurunan dari angka inflasi tahunan bulan September 2023 yang mencapai 3,46%. Bila dibandingkan dengan Oktober 2022 yang mencapai 6,83%, inflasi tahunan Oktober 2023 juga tercatat lebih rendah.
Faktor utama yang menyebabkan deflasi bulanan meliputi beberapa komoditas seperti ikan layang/ikan benggol, ikan kembung/ikan gembung, angkutan udara, ikan selar/ikan tude, dan ikan cakalang, masing-masing memberikan kontribusi negatif terhadap inflasi bulanan.
Di sisi lain, penyumbang utama inflasi tahunan meliputi komoditas beras, rokok kretek filter, angkutan udara, mobil, dan akademi/perguruan tinggi, masing-masing memberikan kontribusi positif terhadap inflasi tahunan.
Data ini memberikan gambaran lengkap tentang faktor-faktor yang memengaruhi inflasi di Sulawesi Tenggara, yang akan membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam mengendalikan inflasi di masa depan.
Editor: Muhammad Asbar Alfahddin