Kendari FS,-Pejabat (Pj) Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Teguh Setyabudi mengapresiasi pembangunan smelter PT Bintang Smelter Indonesia (BSI) yang terletak di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Menurutnya Pembangunan smelter tersebut merupakan komitmen dan keseriusan PT BSI yang telah mengantongi kuota ekspor dari kementrian Energi dan Sumber daya Mineral.
“Saya sampaikan apresiasi kepada PT BSI karena kita saksikan dan telah dipresentasekan tadi pembangunanya sudah 90%, ini menunjukan bahwa mereka serius, mudah-mudahan seperti yang dikatakan tadi mei atau juni sudah selesai,” katanya saat melakukan kunjungan diareal pembangunan Smelter PT BSI. Kamis (05/04/2018).
Kata dia, tentunya keberadaan semelter ini nantinya dapat membawa dampak positif kepada masyarakat.
“Contoh kecilnya masyarakat disini yang tadinya tidak bekerja dengan hadirnya perusahaan ini mereka bisa bekerja disini. Pembangun semelter ini sangat mempunyai korelasi untuk pertumbuhan ekonomi di daerah ini,” Jelasnya.
Ditambahkan sejak dilantik pada 19 Februari lalu, ini merupakan kunjungan pertamanya ke Perusahaan Pertambangan di Sultra.
“Kenapa kami ke sini yang pertama tentu saja ini yang terdekat, kedua kita sama-sama tau di Konsel ini ada beberapa perusahaan yang sudah dikasih kuata ekspor, kami ingin tau seperti apa kemudian kewajibannya seperti membangun semelter sudah bepara jauh progresnya,”terangnya.
Sementara itu Bupati Konsel Surunuddin Dangga mengatakan PT BSI merupakan salah satu perusahaan dibidang pengolahan Nikel yang serius membangun di Kosel, olehnya itu pihaknya selalu mendorong pembangunannya.
“Kami selalu mendorong karna mereka ini yang serius, kalau yang lain maju mundur,” kata politisi partai Golkar ini.
Dirinya menambahkan umumnya permalasahan yang terjadi di Pertambangan mucul dari Masyarakat, namun hal tersebut bisa teratasi.
“Biasanya ada masalah dari Masyarakat soal uang debu tapi itu adalah bagian dari dinamika,” bebernya.
Ditempat yang sama Direktur utama BSI Harrison mengatakan nilai investasi PT BSI untuk empat unit Balast Furnace atau tempat pengolahan biji nikel sebesar USD 51.593.390.
“Ini terbagi dua tahap tahap pertama saat ini untuk dua unit Blast Furnace sebesar USD 23.715.130 dan nanti tahap kedua USD 27.878.260,”singkatnya.