fajarsultra.com
Dalam upaya mewujudkan Daerah yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Utara bakal membagi wilayahnya kedalam beberapa Kluster.
Menurut Pelaksana Jabatan (Pj) Bupati Kabupaten Kolaka Utara, Parinringi Daerah dengan luas 2.924 km² ini memiliki kekayaan alam yang melimpah dalam berbagai sektor, diantaranya sektor Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Wisata hingga pertambangan. Sehingga untuk mengelola kekayaan alam tersebut diperlukan penataan alokasi wilayah yang baik.
“Untuk mengolah dengan baik kekayaan alam tersebut kami dalam waktu dekat bersama teman-teman Asisten itu akan membagi kluster, dimana sih nanti lokasi untuk peruntukan Nikel, dimana pertanian, dimana perkebunan, dimana Pariwisata dan dimana perikanan,
Bahkan, Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut telah membuat rancangan pembagian kluster serta membuat video kluster yang telah dikirim ke BKPM.
“Dengan adanya pembagian kluster para investor yang ingin berinvestasi di Kolaka Utara ini tidak bingung, akan semakin dipermudah, misalnya kalau ingin ke sektor pariwisata alokasinya di sini, mau bangun smeleter tinggal kesini, karena sudah ada gambarannya,” terangnya.
Dalam pembagain kluster, Pemerintah Kolaka Utara juga bakal menyesuaikan dengan pemuktahiran rencana Tata Ruang dan Rencana Wilayah (RTRW). “RTRW ini sedikit lagi kita bahas,” sebutnya.
Selama masa kepemimpinannya di Kolaka Utara, Parinringi juga memiliki program untuk mendatangkan para investor baik skala nasional maupun internasional. Dimana sejauh ini terdapat beberapa investor yang telah mempresentasikan harapannya untuk melakukan ekspansi bisnis di Kolaka Utara kepada gubernur Sultra Ali Mazi.
“Harapan kita semua dan harapan masyarakat Kolaka Utara semoga investor yang telah mem persentase kan berniat masuk disini (Kolaka Utara) dihadapan Gubernur itu betul-betul terjadi, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kolaka Utara,” Harapnya.
Dijelaskan tujuan penanaman modal asing maupun dalam negeri adalah mengelola ekonomi potensial menjadi kekuatan finansial yang menggerakkan perekonomian daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“pengaruh positif dari adanya investor asing terhadap pengembangan masyarakat yaitu Pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat, alih teknologi, peningkatan pendapatan Daerah maupun negara dari sektor pajak, memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan dan mendorong kemajuan produsen dalam negeri.
Pemerintah Daerah Kolaka utara kini tengah fokus kepada sarana prasarana penunjang masuknya para investor, seperti percepatan pembangunan bandara dan hotel bintang tiga.
“Kalau kita punya bandara hotel bintang tiga dengan sendirinya para investor itu masuk, dan pembangunan Smelter itu akan menyerap banyak tenaga kerja, keluarga kita ada di Morowali atau Malaysia bisa di panggil kembali pulang untuk bekerja, ”tandasnya.
Dari data DPMPTSP Provinsi Sulawesi Tenggara, Kolaka Utara memiliki potensi di sektor Pertambangan, Sektor Perkebunan, Pertanian dan Sektor Jasa. dimana sekitar 80% penduduk kabupaten ini bergantung pada perkebunan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Potensi Kolaka Utara di sektor pertambangan di dominasi oleh nikel dengan dengan total cadangan berdasarkan penyebaran batuan pembawanya diperkirakan 2,7 milyar ton. Kolaka Utara juga memiliki potensi emas sebesar 35.000 kg.
Batu bara turut dijumpai dibeberapa tempat antara lain di desa Tambuha kecamatan Ngapa. Sementara ini keberadaan batu bara tersebut masih merupakan indikasi kuat, berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan hasil analisis labolatorium batu bara yang di jumpai memiliki karakteristik berwarna hitam hingga hitam kecoklatan dan mudah hancur.
Kolaka utara juga memiliki potensi Komoditas sektor pertambangan lainnya seperti kromit, magnesit, Mlmarmer, dan cekungan minyak Blok Kolaka-Lasusua.
Sedangkan untuk sektor perkebunan permukaan wilayah Kabupaten Kolaka Utara yang umumnya terdiri dari gunung dan bukit yang memanjang dari utara ke selatan sagat tepat untuk pengembangan potensi perkebunan.
Olehnya itu, selama ini Kolaka Utara mengandalkan Komoditas Kakao dengan luas 87 ribu hektar, Cengkeh 11.178 hektar, Kelapa 2.823 hektar, dan Kopi dengan luas 449 hektar. 80 persen penduduk daerah tersebut bergantung pada perkebunan.
Sedangkan untuk sektor pertanian daerah dengan jumlah penduduk 137.659 ini mengandalkan komoditas unggulan berupa Jagung dan Ubi Kayu.
Pada Sektor Jasa Kabupaten Kolaka Utara mengandalkan potensi parawisatanya. Objek wisata yang potensial untuk dikembangkan antara lain Permandian Alam Wae Batoe di Desa Raoda, Wisata Gua Permandian Alam di Desa Rante Baru, Wisata alam pantai Tanjung Sapiri, wisata alam Teluk Laleko di desa Lele Wawa Batu Putih, dan Ekowisata perkebunan Cengkeh.
Secara administrasi Kolaka Utara adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia dan beribu kota di Lasusua. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kolaka yang disahkan dengan UU Nomor 29 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003.
Dari sisi Hidrologis Kabupaten Kolaka Utara memiliki beberapa sungai yang tersebar pada 6 (enam) kecamatan. Sungai tersebut pada umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, kebutuhan industri, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan irigasi serta pariwisata. Dipandang dari sudut oceanografi memiliki perairan (laut) yang sangat luas, yaitu diperkirakan mencapai lebih dari 5.000 km2. Perairan ini masih belum begitu dimanfaatkan secara optimal walaupun potensial untuk usaha perikanan. (Adv)***