FAJARSULTRA.COM KENDARI,-Pasca terjadi bentrok antara Pendemo dan Satuan Polisi Pamong Praja serta Polisi, di kompleks perkantoran Bumi Praja Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa waktu, Gubernur Sultra, Ali Mazi, bakal mengundang sejumlah pihak.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sultra, Kusnadi. Jumat (08/03/2019). Menurutnya, Gubernur akan melakukan rapat secara khusus untuk membahas persoalan yang menjadi tuntutan para pemdemo.
“Pasca demo yang terjadi bentrok kemarin, dalam waktu dekat, Bapak Gubernur akan melakukan rapat dengan forkopimda dan seluruh Bupati, kemudian OPD terkait untuk membicarakan persoalan ini,” katanya.
Dikatakan, Gubernur juga sangat menyayangkan terjadinya bentrokkan, seharusnya antara pihak pengamanan dan pendomo bisa menghindari hal tersebut.
“Pak gubernur sangat menyesalkan sampai terjadi bentrok baik dari Pol PP, dan kepolisian, kita juga harus menyerap aspirasi yang disampaikan. Tapi kemarin juga, kadis pertambangan sudah menerima Pendemo,” terangnya.
Untuk diketahui, sebelumnya. Sekitar 500 warga Kecamatan Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Sultra pada Rabu (6/3). Mereka menuntut Gubernur Sultra, Ali Mazi, mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Konawe Kepulauan.
Diketahui terdapat 13 IUP aktif di pulau seluas 867,08 kilometer persegi tersebut. Warga meminta Ali Mazi menemui mereka, namun permintaan itu tidak dipenuhi setelah beberapa jam mereka melakukan aksi.
Hal itu membuat warga geram sehingga memberanikan diri menerobos barikade polisi dan Satpol PP. Bentrokan pun tidak terhindarkan hingga membuat seorang warga mengalami cedera pada kakinya.
Warga yang ditemui Plt kadis Pertambangan Sultra, Andi Azis tidak menerima pernyataan yang diberikan, sehingga memilih tetap bertahan untuk menemui Gubernur Sultra, sebab demo kali ini sudah yang keempat kalinya terjadi.
aparat Sat Pol PP dan kepolisianpun yang berjaga terpaksa membubarkan para pemdemo, sehingga bentrokan pun tidak bisa dihindarkan, sejumlah warga terluka akibat dihajar oleh para petugas pengamanan.