FAJARSULTRA.COM KENDARI,-Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Kota Kendari melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari pada Senin 05 Oktober 2020.
Menurut ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Kendari, Andi Sulolipu kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat kesiapan dari pihak rumah sakit, khususnya dengan adanya program tes anti gen atau biasa disebut SWAB. Dimana tes anti gen ini berbeda dengan tes SWAB PCR.
“Oleh karna itu kami melakukan kunjungan ke rumah sakit abunawas untuk berdiskusi dengan perawat khusus yang ada dibilik atau ruangan yang melakukan tes SWAB maupun Rapid Tes untuk menanyakan kendala-kendala dan apakah mereka tidak mendapatkan kesejahteraan dari pemerintah kota Kendari selama melakukan tugas-tugasnya,” katanya
Setelah berdiskusi dengan para petugas kesehatan, pihaknya menemui direktur RS Kota untuk menanyakan masalah adanya tes SWAB atau tes anti GEN yang dilakukan oleh pemerintah kota menyangkut pembiayaan penggunaan dana refocusing yang digunakan pemerintah Kota kurang lebih Rp. 51 M.
“Kami selaku Pansus Covid , tugas kami di DPR adalah mementau dan mengawasi penggunaan dana tersebut. Kami melakukan crosscheck kepada direktur rumah sakit seberapa besar jumlah pembelian alat anti GEN tersebut, berapa harga perunitnya dan kira-kira berapa jumlah PNS yang akan dites,” terangnya.
Pihaknya juga mengusulkan agar jangan sampai terjadi diskriminatif dalam penggunaan tes anti gen tersebut. Tidak hanya digunakan kepada para pegawai tetapi juga kepada masyarakat yang kurang mampu.
“Oleh karena itu kami berharap dana Covid-19 digunakan dengan sebaik-baiknya dan juga ketika kita mau menekan angka Covid harusnya kita melakuakan spot-spot ataupun mapping area atau pun melakukan zona-zona yang memang beresiko di kota Kendari dan mengambil sampling dari masyarakat yang jumlahnya 400.000 maka kita mengambil 30% saja masyarakat yang berada dikota Kendari sehingga mewakili beberapa komponen masyarakat agar kita bisa melakukan pencegahan,” bebernya
“Jika didapatkan hasil tes anti GEN tersebut, Beberapa masyarakat yang reaktif maka dilakukan langka-langka penanggulangan dan penanganan oleh pemerintah kota khususnya gugus tugas ataupun pihak rumah sakit, itu tadi yang dilakukan pada saat kunjungan kami,” tandas ketua Komisi II DPRD Kota Kendari ini.