Miliki Nilai Ekonomi, Ana Wonua Grup Siap Kembangkan Tanaman Porang di Konsel

FAJARSULTRA.COM KONSEL – Tanaman Porang merupakan tanaman ubi-umbian yang kini mulai menjadi tumbuhan primadona di Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Selain harganya menggiurkan, tanaman porang juga memiliki manfaat banyak, seperti bahan baku industri untuk obat-obatan, kosmetik, pengental, lem, mie ramen, dan campuran makanan.

Meski demikian, kebutuhan bibit masi saja menjadi kendala bagi para petani. Dalam upaya mengembangkan tanaman tersebut, Ana Wonua Group hadir memberikan Supor kepada para petani di Kecamatan Moramo Utara untuk mengembangkan tanaman porang di Sulawesi Tenggara.

Pengembangan budi daya tanaman dan pembelian porang di Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara, dilakukan melalui penandatanganan MOU antara Kelompok tani Al-Barqy dengan CV. Dua Daun di dampingi langsung pimpinan Ana Wonua Grup di balai desa Wawatu, selasa (23/02/2021).

CEO Ana Wonua Grup, Rusmin Abdul Gani mengatakan, sebagai langkah strategis untuk mengembangkan tanaman porang, pihaknya siap bersinergi dengan para petani dan CV Dua Daun. Tidak hanya itu, pengusaha lokal nantinya akan di libatkan sehingga nantinya tanaman porang ini dapat di kembangkan di 17 kabupaten kota.

“Semua kita sinergikan. Ana Wonua akan memfasilitasi pengembangan dan pembelian porang agar masyarakat bisa sejahtera dengan bertani. Ekonomi sultra harus kita majukan. Wujudnya porang akan kita jadikan tanaman identitas Konsel”, tuturnya.

Sementara itu, Direktur CV Dua Putri, Zainudin mengatakan, Berdasarkan pengetahuan, satu bibit porang dapat menghasilkan 4 sampai 5 kilogram umbi yang siap dijual dengan nilai rupiah yang tinggi. Jika di daerah lain, porang basah bisa tembus pada harga Rp 5.000 per kilogramnya.

“Kami dari CV Dua Daun telah menyiapkan 20.000 bibit porang. Pasaranya jelas dan kita harapkan pengusaha lokal bisa menjadi pelaku utama dalam mewujudkan industrialisasinya di bumi anoa”, ujarnya.

Guna mendukung petani yang ada di lingkar tambang, PT Hoffmen Energi Perkasa, Ajis siap mendekung peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan dana CSR dengan memberikan bantuan pendukung.

“Saya sebagai perwakilan perusahaan mensupor pengembangan tanaman porang melalui pengelolaan dana CSR”. Ujarnya.

Punardin, sebagai fasilitator berharap agar para pengusaha lokal khususnya Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI) turut berperan memajukan ekonomi kerakyatan Konsel, sehingga nantinya para petani dapat sejahtera.

KONSEL – Tanaman Porang merupakan tanaman ubi-umbian yang kini mulai menjadi tumbuhan primadona di Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Selain harganya menggiurkan, tanaman porang juga memiliki manfaat banyak, seperti bahan baku industri untuk obat-obatan, kosmetik, pengental, lem, mie ramen, dan campuran makanan.

Meski demikian, kebutuhan bibit masi saja menjadi kendala bagi para petani. Dalam upaya mengembangkan tanaman tersebut, Ana Wonua Group hadir memberikan Supor kepada para petani di Kecamatan Moramo Utara untuk mengembangkan tanaman porang di Sulawesi Tenggara.

Pengembangan budi daya tanaman dan pembelian porang di Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara, dilakukan melalui penandatanganan MOU antara Kelompok tani Al-Barqy dengan CV. Dua Daun di dampingi langsung pimpinan Ana Wonua Grup di balai desa Wawatu, selasa (23/02/2021).

CEO Ana Wonua Grup, Rusmin Abdul Gani mengatakan, sebagai langkah strategis untuk mengembangkan tanaman porang, pihaknya siap bersinergi dengan para petani dan CV Dua Daun. Tidak hanya itu, pengusaha lokal nantinya akan di libatkan sehingga nantinya tanaman porang ini dapat di kembangkan di 17 kabupaten kota.

“Semua kita sinergikan. Ana Wonua akan memfasilitasi pengembangan dan pembelian porang agar masyarakat bisa sejahtera dengan bertani. Ekonomi sultra harus kita majukan. Wujudnya porang akan kita jadikan tanaman identitas Konsel”, tuturnya.

Sementara itu, Direktur CV Dua Putri, Zainudin mengatakan, Berdasarkan pengetahuan, satu bibit porang dapat menghasilkan 4 sampai 5 kilogram umbi yang siap dijual dengan nilai rupiah yang tinggi. Jika di daerah lain, porang basah bisa tembus pada harga Rp 5.000 per kilogramnya.

“Kami dari CV Dua Daun telah menyiapkan 20.000 bibit porang. Pasaranya jelas dan kita harapkan pengusaha lokal bisa menjadi pelaku utama dalam mewujudkan industrialisasinya di bumi anoa”, ujarnya.

Guna mendukung petani yang ada di lingkar tambang, PT Hoffmen Energi Perkasa, Ajis siap mendekung peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan dana CSR dengan memberikan bantuan pendukung.

“Saya sebagai perwakilan perusahaan mensupor pengembangan tanaman porang melalui pengelolaan dana CSR”. Ujarnya.

Punardin, sebagai fasilitator berharap agar para pengusaha lokal khususnya Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI) turut berperan memajukan ekonomi kerakyatan Konsel, sehingga nantinya para petani dapat sejahtera.

In the news
Load More
%d blogger menyukai ini: