FAJARSULTRA.COM KENDARI,-Kendati masih menyisahkan waktu tidak kurang setahun, namun kandidat Calon Kepala Daerah (Cakada) Kabupaten Muna mulai bermunculan. Sebut saja sejumlah nama yang mencuat tengah mengincar kursi yang kini dalam penguasaan Rusman Emba ini.
Adalah Rajiun Tumada (Bupati Muna Barat), Syarifuddin (pejabat Kementerian Dalam Negeri), LM Baharuddin (Mantan Bupati Muna), Frebi Rifai (Anggota DPRD Muna) terakhir muncul nama La Pili yang bakal merapaikan kontestasi lima tahunan ini.
La Pili bukanlah pemain baru di Pilkada Kabipaten Muna. Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sultra ini, sebelumnya pernah Calon melalui jalur independen berpasangan dengan La Ode Hilami, selain itu juga merupakan lawan terberat Rusman Emba kala berpasangan dengan LM Baharuddin di Pilkada Muna 2015 silam.
Selain itu, saat ini politisi yang terpilih sebanyak tiga kali di DPRD Sultra ini merupakan figur yang cukup percaya diri, pasalnya hasil raihan suara terbaru suara PKS untuk Calon Anggota DPR RI yang memasukan dirinya sebagai kandidat berhasil meraup 13,8 ribu suara untuk di Kabupaten Muna.
“Ini merupakan modal besar untuk bertarung sebagai Calon Bupati Muna, apa lagi pendukung La Pili sangat solid,” ujar Team Media Center (TMC) La Pili, Maul Gani, Jumat (3/5/2019).
Kendati demikian, La Pili juga saat ini mengembalikan sepenuhnya kepada keputusan partai untuk kembali menujuk dirinya untuk bertarung di pilkada Muna ini.
“Dua kursi di DPRD Muna, tentu merupakan modal dasar,” yakin Maul.
Soal pasangan saat ini, pihak La Pili tengah melakukan penjajakan dengan beberapa orang, termasuk kemungkinan kembali berpasangan dengan LM Baharudin.
“Ajakan berpasangan sudah ada beberapa yang datang, hanya tentu masih dipertimbangkan termasuk posisi 01, ketika bertarung maka kita harus sudah memiliki keyakinan untuk menang,” ujarnya.
Saat ini fokus TMC La Pili tengah merampungkan data c1 raihan PKS untuk DPR RI yang diyakini mampu mengamankan 1 kursi dalam pilcaleg beberapa saat lalu.
“Soal DPR RI, kami masih memiliki keyakinan, sambil menunggu keputusan resmi dari KPU,” tutupnya.
