Fajarsultra.com Kendari,- Gelar La Ode yang disandang didepan nama Pejabat (Pj) Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Teguh Setyabudi dinilai tidak pantas. Hal ini disampikan Tokoh Sultra La Ode Ida.
Menurutnya orang yang memberikan gelar tersebut harus dicek kredebilitasnya, sebab penyematan gelar La Ode, tidak sembarang diberikan kepada seseorang. Begitu pula yang menerima gelar harusnya bisa menganalisa diri, patutkah mendapatkan gelar tersebut.
“Orang tidak tau adat itu (Yang Memberikan Gelar. red). Berarti itu ngasih-ngasih aja nggak ada itu harusnya gubernur menolak itu. Janganlah main-mainkan adat aja orang-orang itu, ngak tau adat itu, Kalau main beri gelar-gelar La Ode itu,” katanya kepada Fajarsultra.com. Selasa (08/05/2017).
Dikatakan orang yang mendapat gelar La Ode harus benar-benar bersih dan patut dijadikan panutan, serta dinilai telah berbakti kepada daerah, dan hal ini belum pantas diraih Teguh Setyabudi.
“Mau disanjung apanya gubernur ini juga, nggak perlu ada yang disanjung gubernur ini kasih tau, track recordnya saya tau kok itu. Mencuat kasusnya itu waktu kepala biro umum, kasus parkir itu juga ada, sejumlah pejabat seniornya sudah ada orang dari kemendagri kan setiap jumat setiap minggu main tenes dengan saya jadi saya tau,” Terangnya.
Olehnya kata dia hal seperti ini harus menjadi perhatian khusus sebab banyak hal yang harus menjadi pertimbangan.
“Harus dikritisi yang bersangkutan itu, jangan dibiarkan orang ini. Misinya kita nggak tau apa ? misalnya manfaatkan kesempatan. Saya khawatir saja Sultra dimasa transisi ini hanya jadi tempat cari uang, mengisi pundi-pundi banyak orang para pejabatnya, jadi kasih gelar laode itu mau saja dia, seharusnya sebagai orang dia itu belum pantas mendapat gelar apa-apa di Sultra, itu merusak la ode karna saya tau track recordnya,” tandasnya
Muhammad Asbar
