FAJARSULTRA.COM,-Dua orang mantan Pengurus dimasa Kepemimpinan Abdul Rahman Saleh (ARS) menepis tudingan PODSI Sulawesi Tenggara (Sultra) tak berprestasi selama ARS memimpin.
Menurut mantan ketua bidang Pembinaan dan Prestasi PODSI Suktra, July Wahyudin dimasa Kepemimpinan ARS selama dua periode 2012 hingga 2020 Dayung Sultra justru berkibar.
“Satu lagi yang saya mau klarifikasi pada PON XVI dan XVII tim dayung Sultra tidak pernah meraih 9 emas. Untuk PON XVI hanya meraih 8 emas dan di PON XVII hanya 7 emas,” jelasnya,saat menggelar Konferensi Pers Jumat Malam (18/9/2020) di Kendari.
Dikatakan jumlah medali emas di PON 2012 dan 2016 terjadi perbedaan dengan raihan di PON sebelumnya dikarenakan terjadi pengurangan nomor yang dipertandingkan serta di tahun 2012 merupakan masa transisi kepemimpinan.
“Di PON 2012 ini masa transisi bagi Sultra. Selain tidak dipertandingkannya nomor andalan Sultra, PB PODSI memberlakukan pembatasan usia sehingga Pendayung andalan Sultra saat itu seperti Lasmin, Jamaluddin dan beberapa atlet senior Sultra lainnya sudah tidak lagi turun bertanding hal inilah yang menjadi salah satu penyebab turunnya prestasi di Sultra,”terangnya.
Selain itu, Saat 2012 ARS melanjutkan pembinaan yang dilakukan oleh Ketua PODSI Sultra sebelumnya yakni Fikri Joenoes. Jadi prestasi di PON XVIII jika dinilai gagal seluruhnya tidak penuh tanggung jawab ARS.
Dibeberkan Lasmin yang menyapaikan bahwa ditangan ARS prestasi PODSI Sultra mengalami penurunan merupakan salah satu pelatih tim dayung Sultra dikala itu. Sehingga bila terjadi kegagalan maka hal tersebut bagian dari tanggungjawab Lasmin.
Sementara itu mantan Ketua Harian PODSI Sultra M Idham Hatta menerangkan, dalam pelaksanaan Musprov PODSI Sultra sama sekali tidak ada yang ditutup-tutupi kepada Pengcab PODSI Muna dan Kolaka. Sebab pada 9 September pihaknya sudah mengirimkan surat undangan Musprov ke Pengcab PODSI Kabupaten dan Kota se Sultra.
“Jadi kalau ada yang menyebutkan Musprov PODSI Sultra ditutup-tutupi itu tidak benar. Sebab saya sudah mengirim undangan dan sebelumnya saya sudah melakukan komunikasi dengan Sekum PODSI Muna dan sekum PODSI Kolaka terkait jadwal pelaksanaan Musprov,”terangnya.
Kalaupun dinilai terlambat tukasnya, hal tersebut bukanlah sebuah kesengajaan. Sebab pihaknya menunggu kepastian jadwal dari PB PODSI untuk menghadiri Musprov PODSI Sultra. Tetapi ketika sudah ada kepastian jadwal pihaknya langsung mengirim undangan ke Pengcab.
Sehubungan adanya pernyataan olahraga dayung terpecah dua, Idham menyatakan, hal tersebut lumrah dan terjadi di forum Musprov. Tetapi setelah pelaksanaan Musprov seluruh insan dayung bersatu untuk memajukan prestasi Sultra.
Adapun pernyataan ARS berambisi menjadi ketua PODSI Sultra, Idham membantah hal tersebut. Sebab ARS kembali siap menjadi Ketua Pengprov PODSI Sultra setelah diminta kembali oleh Pengcab Podsi yang ada didaerah ini.
“Salah satu buktinya ARS tidak berambisi adalah beliau sebelum menandatangani pernyataan siap maju menkadi ketua PODSI sultra melemparkan pertanyaan ke anggota Musprov dan saat itu hampir seluruh peserta menginginkan ARS maju kembali menjadi Ketua PODSI Sultra, “tukasnya.