Kementerian Investasi Bersama Pemprov Sultra Bahas Penyusunan Peta Investasi di Bumi Anoa

FAJARSULTRA.COM,-Kementrian Investasi/BKPM bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) membahas penyusunan peta jalan (Roadmap) hilirisasi investasi strategis di bumi Anoa. Selasa (13/09/2022).

Menurut Dirjen Hilirisasi Minerba Kementerian Investasi/BKPM, Hasyim, untuk Sultra terdapat dua sektor hilirisasi investasi strategis yakni sektor Mineral dan Sektor Perikanan.

“Hari ini kita laksanakanlah ada dua sektor, sektor perikanan dan sektor mineral. Khususnya komoditas Nikel dan Perikanan, kalau perikanan kita lihat disini, kita punya potensi baik ikan tuna, rajungan dan lain sebagainya,” sebutnya.

Disampaikan penyusunan peta jalan (Roadmap) hilirisasi investasi strategis bermanfaat memberikan nilai tambah suatu komoditas dan meningkatkan kemandirian ekonomi serta peran Indonesia dalam rantai pasok global.

Ia mencontohkan hilirisasi nikel (sektor migas), telah mampu meningkatkan ekspor besi baja Indonesia 18 kali lipat hingga pertengahan tahun 2022, yakni dari Rp16 triliun pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp306 triliun di tahun 2021. “Kita harapkan bisa mencapai Rp440 triliun di akhir tahun 2022,” katanya.

Selain itu, kata dia, saat ini Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai lithium global. Ia optimis di masa yang akan datang hilirisasi bahan nikel akan menjadikan posisi Indonesia cukup dominan sebagai pemain industri global.

“Namun hilirisasi jangan hanya berhenti di nikel saja, tapi kita harus bergerak maju dan mengembangkan industri atau komoditas yang lain yah contohnya dengan pengembangan dari sektor perikanan,” ujarnya.

Sementara itu, Plh Kepala DPMPTSP Sultra, Joni Fajar menyambut baik penyusunan peta jalan (Roadmap) hilirisasi investasi strategis tersebut.

“Kalau sikap dari Pemerintah Provinsi sangat mendukung karena itu kan dari tahun 2014 pada saat presiden SBY sudah dimulai penyetopan pengiriman ore ke luar negeri, dengan adanya kegiatan hilirisasi program Pak Jokowi itu kan diharapkan semua barang yang di ekspor itu sudah setengah jadi,” terangnya.

Sehingga dengan demikian, kata dia, hal tersebut sangat menguntungkan daerah dengan hadirnya para investor pengolahan nikel.

“Sekarang kita kan ada Virtue dan OSS. OSS malah nantinya sudah mulai akan mengekspor barang jadi,” sebutnya.

Ditambahkan, untuk target investasi pada tahun 2022 sebesar Rp34 triliun. Dan saat ini pihaknya telah mencatat sebanyak 10,5 triliun investasi yang telah masuk pada tahun 2022.

“Untuk Triwulan I tahun 2022 investasi yang masuk itu sebanyak Rp8,09 triliun untuk Triwulan II Rp2,5 triliun. Jadi kita masih optimis karena sekarang lagi progres pembangunan pabrik litium di Konawe dan Kolaka Utara, kalau itu progresnya semakin tinggi maka realisasi kita juga akan tinggi. Dan kami optimistis akan mencapai target,” tandasnya.

In the news
Load More