Jabatan “Renyah” di Pemprov Sultra, Konon Dibandrol Rp. 500 Juta

Fajar Sultra.com Kendari,-Bola panas yang dihantarkan Pj gubernur Sultra Tenguh Setyabudi terus mendapatkan kritikan dari berbagai pihak.

Hasrat Teguh yang begitu nafsu untuk melakukan mutasi/rotasi dipertanyakan.

“Keinginan pj gub untuk melakukan rotasi di lingkup birokrasi perlu dipertanyakan motifnya ?,” Kata Mantan ketua Peniliti Pusat study Pengembangan Kawasan (PSK) Jakarta, Rahmat Apiti. Jumat (25/05/2018).

Menurutnya, Teguh pasti tau bahwa apa yang tengah dilakukan salah satu bentuk tindakan melawan aturan. sehingga hal ini menyebabkan keanehan.

“Pj Gubernur orang yang paham aturan lantas kemudian mau melabrak aturan terkait mutasi aneh dong,” Sebutnya.

Dirinya berasumsi dengan kondisi seperti saat ini niat mutasi dipicu oleh dua hal. Pertama, ada tekanan politik antara kolaborasi tingkat Daerah dan Pusat karena jabatan Pj penuh dengan deal-deal politik.

“Secara normatif memang untuk menduduki jabatan (Pj. red) itu harus memenuhi syarat tapi dibalik itu ada komitmen-Komitmen politik yang hrus dibangun,” Sebutnya.

Kedua, menurut mantan Koordinar divisi advokasi Forum Indonesia Untuk Transparasi Anggaran (FITRA) ini, sebagai lahan basah untuk mendapat setoran.

“Rumor yang beredar dilingkup Pemprov bahwa untuk mengamnkan jabatan dan atau mendapatkan jabatan “renyah” bandrolnya Rp. 500 juta. Ada opertator yang jadi pengumpul dan orang ini tidak tinggal di Sana,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi telah bersurat ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk melakukan mutasi jabatan, namun hal tersebut tidak di aminkan. Selanjutnya Teguh bersurat ke Kemendagri untuk melakukan Mutasi/Rotasi, namun belum ada jawaban dari Mendagri.

Muhammad Asbar

In the news
Load More
%d blogger menyukai ini: