FAJARSULTRA.COM,-Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi secara resmi melaunching pembangunan Kantor Gubernur Provisi Sulawesi Tenggara (Sultra). Jumat (02/09/2022). Bertempat di Kompleks Perkantoran Bumi Praja Kantor Gubernur Sultra.
Dalam kegiatan yang di kemas dalam acara ground breaking tersebut, saat menyampaikan sambutan Ali Mazi menyampaikan pembangunan kantor gubernur Sultra yang baru merupakan bagian dari komitmen dirinya bersama Wakil Gubernur, Lukman Abu Nawas untuk membangun Bumi Anoa Sultra di segala sektor pembangunan, di antaranya adalah sektor infrastruktur pemerintahan provinsi.
“Hal ini dilakukan agar tercipta lingkungan kerja birokrasi pemerintahan daerah yang modern. Salah satu bentuk realisasinya adalah pembangunan gedung baru Kantor Gubernur Sultra yang lebih representatif sebagai pusat aktivitas pemerintahan,” sebutnya.
Dikatakan, Gedung yang dibangun di atas lahan seluas 14,7 hektar tersebut akan memiliki 23 lantai plus menara dengan total ketinggian mencapai 112,6 meter, dengan konsep minimalis modern.
”Dengan fasilitas yang modern diharapkan dapat memberi kenyamanan, lebih efektif, efisien dan tersentral, guna meningkatkan kinerja aparatur pemerintah daerah,” lanjutnya.
Dibeberkan total anggaran yang dibutuhkan hingga selesainya pembangunan gedung dimaksud, berkisar Rp 400 miliar yang dilaksanakan dalam beberapa tahap.
“Saya meminta Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sultra untuk benar-benar secara serius memaksimalkan penggunaan anggaran yang ada, dan memastikan semua pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan standar-standar yang telah ditentukan,” tungkasnya.
Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sultra Fachri Yamsul mengungkapkan pembangunan gedung kantor Gubernur yang baru ini digagas oleh Gubernur Ali Mazi pada tahun 2018-2019.
Dia merinci pemanfaatan masing-masing lantai dari gedung tersebut. Untuk lantai dasar akan difungsikan sebagai parkiran yang akan menampung 1.000 kendaraan roda empat, belum termasuk untuk kendaraan roda dua.
Selanjutnya, untuk lantai 1 dan 2 akan difungsikan sebagai fasilitas pendukung (ruang darma wanita, pameran, cafetaria). Lantai 3 merupakan aula yang menampung antara 5.000 – 6.000 orang.
Lantai 4 merupakan ruang penghubung Bupati kabupaten/kota, lantai 5 merupakan ruang Biro BPBJP dan Staf, lantai 6 merupakan ruang Kepala Biro Hukum dan Kepala Biro Kesra, lantai 7 ruang Kepala Biro Kerjasama dan Kepala Biro Organisasi, lantai 8 ruang Kepala Biro Pemerintah dan Kepala Biro Perekonomian, lantai 9 ruang Kepala Biro Umum dan Staf dan lantai 10 merupakan ruang para asisten.
selanjutnya, lantai 11 menjadi ruang kerja Gubernur dan Wakil Gubernur, lantai 12-16 merupakan ruang kerja Kepala OPD, lantai 17 ruang kerja Sekda, lantai 18-19 merupakan ruang VIP Wakil Gubernur dan Gubernur, lantai 20 ruang mekanikal dan elektrikal, sedangkan lantai 21-22 merupakan ruang roof water tank.
Adapun menara yang merupakan Lantai 23, diproyeksi untuk menjadi Stasiun TV atau kantor media lainnya yang bisa berpartisipasi dalam pembangunan.
Dengan tinggi mencapai 112,6 meter, gedung ini akan menjadi yang tertinggi di Sultra.
Total tiang pancang yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung sebanyak 652 titik, dimana Tahap I akan dipancang di 341 titik. Pemasangan tiang pancang akan menggunakan sistem hidrolik sehignga tidak menimbulkan getaran yang berarti sehingga aktivitas kerja di kantor lama tidak terganggu.
“Kita tidak akan merusdak gedung lama. Itu akan dipakai untuk aktvitas seperti biasa. Kedalaman pancang 18 meter yang merupakan rekomendasi dari ahli geologi,” jelas Fachri Yamsul.
Ditambahkan, sebelum dibangun, pemerintah provinsi sebelumnya telah mendapat persetujuan dari Kementerian PUPR. Sebab, sesuai aturan gedung yang tingginya di atas delapan lantai harus mendapatkan persetujuan dari Kementerian PUPR, melalui tenaga ahli bangunan yang dimilikinya yang terdiri dari ahli geologi, mekanikal, elektrikal, arsitektur, sipil, dan tenaga ahli lainnya.
“Gedung ini dibangun dengan estetika, kokoh, minimalis, mencerminkan keberadaan pemerintahan yang bergerak cepat, kokoh, dan memiliki konsep minimalis agar bisa berpikir cepat, bertindak cepat, dan bergerak cepat,” tambah Fachri.
Rencananya, pembangunan Tahap I akan rampung pada akhir Desember 2022 mendatang.