Asruddin, S.Pd : Berkarya Untuk Muna Melalui Pendidikan

Muna, Fajarsultra.com. Jangan tanyakan apa daerah berikan kepadamu, tetapi tanya dirimu, apa yang engkau berikan untuk daerah. Itu slogan yang dipegang oleh seorang Asruddin. Alumni D3 Fakultas Teknik UNHALU dan S1 pada pendidikan Teknik Mesin UNHAS telah membuktikan komitmennya untuk berbuat, berkarya untuk kabupaten Muna tempat dia tumbuh dan dibesarkan. Mantan wakil ketua MPM UNHALU periode 2004-2005 ini sukses membangun dunia pendidikan dikecamatan Lasalepa dan Towea kabupaten Muna.

SMK Bina Bangsa Lasalepa dengan konsentrasi pendidikan komputer dan jaringan, pendidikan administrasi perkantoran dan teknik sepeda motor terletak di desa Labone kecamatan Lasalepa berdiri pada tahun 2015 saat ini menampung 146 Siswa. Serta SMK Kelautan dan Perikanan Mitra Bangsa konsentrasi pada pendidikan perikanan dan pengembangan sektor kelautan terletak didesa Lakarama kecamatan Towea saat ini menampung 46 siswa. Kedua sekolah tersebut adalah bukti nyata kontribusi Asruddin dalam dunia pendidikan. Dibawah naungan Yayasan Pendidikan Bina Bangsa yang didirikannya pada tahun 2015, Kedua SMK tersebut dirintisnya. Saat dihubungi oleh Fajarsultra.com pada Minggu, 13/5/2018, Asruddin membeberkan awal mula mendirikan SMK tersebut.

Berawal dari keprihatinannya terhadap banyaknya angka putus sekolah dikampungnya, dia mulai berpikir keras agar anak- anak putus sekolah tersebut bisa kembali bersekolah. Di kampungnya ada SMP tetapi tidak ada SMA. Kalau mau ke SMA harus ke Raha. Sementara anak-anak tersebut rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu. “Mereka (anak-anak) itu punya keinginan besar untuk sekolah, tetapi tidak punya biaya” ungkapnya. Berbekal ilmu yang dia miliki dan tempaan lewat pengalamannya membangun jaringan ketika ber-HMI, ia mulai mengurus perizinan untuk mendirikan yayasan sebagai syarat utama mendirikan SMK.

Diatas tanah milik ayahnya, sekolah tersebut berdiri dengan segala keterbatasannya. Maklum semua pembiayaan awal dari kantong pribadinya. “Awalnya. Dengan dana yang terbatas saya bangun itu sekolah. Dengan uang pribadiku, saya kemudian motivasi anak-anak tamatan SMP tersebut agar mau kembali sekolah. Saya keliling desa ajak anak-anak agar mau kembali bersekolah. Sekolah tersebut saya kasi gratis, bahkan saya belikan mereka seragam, yang penting mereka mau sekolah, ungkap Asruddin”.

Mengapa SMK yang dibuatnya, sebab dengan SMK anak didiknya akan tamat dari sekolahnya dengan berbekal keterampilan, sehingga mereka bisa lebih mandiri nantinya. Ketika anak didiknya telah menyelesaikan studinya, sekalipun mereka tidak melanjutkan keperguruan tinggi, mereka sudah punya keterampilan yang menjadi modal utama untuk masuk dunia kerja atau berwirausaha, ungkapnya.
Tahun 2017 kerja kerasnya membuahkan hasil. Yayasannya mendapatkan bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bantuan tersebut diperolehnya untuk pembangunan gedung dan peralatan laboratorium bagi kedua SMK miliknya. Saat ini sekolahnya telah memiliki gedung permanen yang awalnya hanya bangunan papan.

Dia mengatakan bahwa banyak ruang bagi putra-putri daerah Muna untuk membangun daerah ini (baca : Muna). Tinggal kita memilih dari sudut mana kita berkarya sesuai dengan minat dan bakat kita masing-masing. “Saya pribadi memilih pendidikan sebagai ruang saya untuk berkiprah bagi kabupaten Muna secara khusus, Sulawesi Tenggara secara umum dan lebih luas lagi Indonesia yang saya cintai dan banggakan”.

Penulis : Aco Rahman Ismail
Editor : Wa Ode Deli Yusniati

In the news
Load More
%d blogger menyukai ini: