Fajarsultra.com
Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berinovasi salam mendigitalasasi sistem kinerja & pelayanan. Terbaru Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) menginisiasi aplikasi Digitalisasi Pemetaan Sistem Jaringan Irigasi (Digipeta Sijari).
Menurut Kabid PJPA Dinas SDA dan Bina Marga Provinsi Sultra, Syukriyanto, lahirnya aplikasi Digipeta Sijari bertujuan untuk dapat mengetahui kondisi sistem irigasi di Bumi Anoa secara real-time.
“Contohnya kalau kita mau ke lokasi tidak perlu kita buka buku lagi untuk mengetahui kondisinya seperti panjang maupun luas irigasinya Dengan adanya aplikasi ini data akan terintegrasi, tersentralisasi dan realtime, ” katanya saat diwawancarai, Kamis (11/07/2024).
Sehingga dengan demikian kata dia, aplikasi tersebut akan sangat membantu kinerja pihaknya.
“Kita bisa mengidentifikasi kondisi setiap irigasi. Jadi kita bisa tau tahun ini dia alokasikan anggaran sekian untuk ini dan sisanya sekian masih saluran tanah. Sisanya mungkin rehab itu bisa,” jelasnya.
Selain itu pihaknya juga dapat memantau setiap pekerjaan irigasi yang dilakukan oleh para kontraktor melalui aplikasi tersebut.
“Misalnya targetnya di bulan ini 5 kilometer (Km) ternyata dia tidak tembus ini 5 Km. Jadi kita bisa tau, langsung realtime. Jadi ini khusus diirigasi, makanya akuntabilitasnya yang paling dominan disini,” jelasnya.
“Berapa sih panjang jalannya, kondisi jalannya seperti apa dan dekernya dimana. Jadi posisi realtime kita langsung tau yang dikendalikan dalam satu smartphone. Jadi ini untuk mempermudah pengawasan, jadi kita bisa lihat saluran irigasinya di hutan-hutan karena bukan kayak di jalan,” sambungnya.
Terakhir dirinya menambahkan bahwa aplikasi Digipeta Sijari tersebut sama sekali tidak membutuhkan biaya.
“Jadi aplikasi in, teman-teman disini yang temukan, kita hanya siapakam handphone dan paket internet saat mereka pendataan awal untuk menentukan semua titik irigasi,” tandasnya.