Airlangga Yakin VDNI Mampu Beri Kontribusi Untuk Perekonomian Sultra

FAJARSULTRA.COM Konawe,- Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto meresmikan fasilitas pengembangan, pengolahan dan pemurnian (Smelter) nickel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) seluas 700 hektar di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin 25 Februari 2019.

Pada kesempatan itu, Airlangga menyampaikan apresiasinya terhadap manajemen VDNI yang telah turut berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di Sultra.

“Adanya fasilitas smelter ini juga telah mendukung program pemerintah dalam mengembangkan industri di luar Pulau Jawa,” ungkap Airlangga dalam sambutannya.

Ia berharap, kehadiran VDNI dapat menjadi nilai tambah dan memberikan dampak multyplier effek terhadap perekonomian. Selain itu mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat di Indonesia.

“Diharapkan kawasan ini mampu menyiapkan infrastrukturnya lebih baik, baik itu jalan, bangunan serta infrastruktur pendukung lainnya, sehingga produkstifitas industri ini dapat berkembang lebih baik dan bisa dirasakan masyarakat sekitar,” harap Airlangga.

Sementara itu, Presiden Direktur PT VDNI, Mingdong Zhu mengatakan, fasilitas pengembangan, pengolahan dan pemurnian PT VDNI ini akan menjadi industri smelter terbesar di Indonesia di masa mendatang.

“Fasilitas ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif terhadap pembangunan dan kemajuan Sulawesi Tenggara pada khususnya, dan tentunya bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Mingdong Zhu.

Pihaknya berkomitmen untuk menjadi perusahaan smelter berkelas dunia, yang tak hanya ikut meningkatkan perekonomian, namun juga dapat menyerap tenaga kerja dari putra dan putri daerah.

Menurut Mingdong Zhu, sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting. Untuk itu, pihaknya terus melakukan peningkatan keterampilan dalam pengolahan dan pemurnian nikel.

“Salah satunya adalah dengan memberangkatkan putra-putri daerah terbaik untuk belajar di Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 2018 lalu,” tambah Mingdong Zhu.

In the news
Load More